Jam terus berputar. Detik, menit dan
waktu terus berlalu. hingga Salah satu teman disamping ku berbisik keras dan
kemudian menyadarkan ku dari lamunan. Peristiwa memalukan kemarin membuat
hari-hari yang kujalani depenuhi oleh lamunan kosong yg tiada guna. Peristiwa
itu juga membuat hampir setengah dari 24 jam hidupku dalam sehari hanya
kuhabiskan untuk menyesalinya. “hidupku benar-benar sial”. Dan tak terasa,
lonceng kelas sudah berbunyi dan aku hanya melihat kertas kosong didepan tanpa
ada jawaban satupun didalamnya. Akupun mulai panik, hingga membuat otak ini
tidak dapat bekerja dengan semestinya, membuat pikiran ku terpenjara oleh
kepanikan yg kualami hingga akhirnya datang Pak Guru untuk mengambil kertas
kosong jawabanku. Hari ini begitu sial, kondisi ini kian sulit dan ditambah
lagi bayangan peristiwa itu sering kali melintasi pikiran ku yg makin
memperburuk hidupku.
Ya itu lah aku, pria dengan ribuan
macam kesialan dalam hidup. Mulai dari peristiwa memalukan, ditambah lagi ujian
yang tidak berjalan dengan baik, sampai dengan kondisi pikiran ku yang
dipenjara oleh peristiwa memalukan itu. Keluar kelas, Mulai kulangkahkan kaki
menapaki jalan menuju kantin sekolah yang kebetulan tidak jauh dari kelasku.
Kulihat banyak sekali siswa yang hanya duduk dan asyik dengan smartphone
mereka, ada juga para siswi yang begitu
dengan semangat nya bergosip, dan terdapat juga siswa-siswa yang hanya sekedar
minum untuk melepas dahaga sehabis penatnya belajar. Segera kulirik meja-meja
kosong untuk kududuki dan akhirnya menjatuhkan pandangan pada meja kosong nomor
12 tepatnya pas di ujung sudut dinding kantin. Sesampai dimeja, mulai ku jelajahi
menu-menu yang disedikan kantin dan mengakhiri pencarian dengan hanya memesan 1
gelas Teh dingin. Sederhana memang tapi begitu nikmat untuk cucaa seperti ini.
30 menit telah berlalu, para siswa
dan siswi pun mulai beranjak pergi meninggalkan kantin. Namun cuaca yang begitu
panas membuat ku enggan meninggalkan kantin dan memilih mengahabiskan minuman
yang tinggal sedikit lagi. Disela-sela waktuku menghabiskan minuman, tanpa
sengaja kulihat seorang siswi dengan rambut tergerai panjang sampai bahu sedang
menulis sesuatu di meja nomor 10 disudut kanan. Setelah ku kulihat-lihat lebih
seksama, aku seperti mengenal atau pernah melihat wanita itu, tapi aku lupa
dimana. “Ah mungkin hanya khayalan ku saja” Gumamku. 1 jam berlalu, hari pun
mulai sedikit kehilangan sinarnya dan akupun memilih meninggalkan kantin
beranjak pulang kerumah.
Esok hari, waktu dimana SMA kami
merayakan ulang tahunnya yang ke 20, umur yang cukup dewasa dengan sederetan
prestasi yang telah diukir. Hari besar tersebut membuat semua mata pelajaran
dikosong kan, dikarenakan hari ini banyak rangakain acara mulai dari pembagian
hadiah permainan menyambut ultah sekolah yang sudah digelar 1 minggu sebelumnya
sampai pada pemilihan siswa-siswi prestasi sekolah tahun ini. Acara nya cukup
meriah, juga ditambah dengan Stand-Stand Setiap Kelas dengan beraneka ragam
pameran nya. Ketika asyik berkeliling sambil melihat pameran-pameran yang ada
di perayaan, tak sengaja aku melihat seorang wanita yang kemarin ku lihat di
kantin sekolah. “Ya. Aku yakin dia yang kulihat Kemarin” Gumam ku. Aku kembali
sadar kalau aku seperti pernah melihat dia. Tapi dimana?. Segera kudatangi dan
kusapa. Bukannya menjawab, ia malah pergi dan meninggalkan ku seperti orang
ketakutan. Aku pun dibuat bingung dengan sikapnya. Kucoba mengejar dan mencari
namun sayang nya ia hilang didalam banyak kerumunan orang.
Sampai dirumah, aku langsung
mengambil salah satu minuman dingin didalam kulkas, setidaknya untuk melepas
dahaga setelah seharian beraktivitas. Langsung ku menuju ke atas balkon rumah
sambil menikmati indah nya sore ibu kota. Aku pun mulai berfikir tentang sosok
wanita yang kutemui di kantin dan acara sekolah, wajah dia tidak asing, dan
setelah kejadian disekolah tadi bayangan dia mulai mondar-mandir didalam pikiran.
“lagi-lagi aku dihantui pikiran-pikiran seperti itu setelah sebelumnya kejadian
itu menimpa diriku” gumam ku. Tapi aku bingun terhadap sikapnya yang seolah-olah
mejauhi ku. “Apa dia mengenal ku?” tanya ku dalam hati. Tiba tiba aku teringat
kejadian yang sebelumnya pernah menimpa ku, kejadian yang membuat hidup ku
menjadi buruk, kejadian yang membuat setengah dari 24 jam hidup ku hanya
kuhabiskan untuk memikirkannya. Aku mulai mengait-ngaitkan antara kejadian itu
dengan wanita yang kutemui disekolah. Apakah wanita itu ada ketika kejadian itu
menimpaku?
Esoknya ketika kegiatan belajar
mulai normal kembali, aku berusaha mencari wanita itu disekolah, semua sudut
sekolah ku datangi mulai dari kantin sekolah yaitu tempat pertama aku melihat
dia, hingga ke perpustakaan sekolah. Namun, hasilnya nihil aku sama sekali
tidak menemukan dia. Aku mulai penasaran dan bertambah yakin bahwa dia adalah
wanita yang ada dalam kejadian itu. Namun aku belum mendapatkan kepastian
tentang kebenaran nya. Namanya saja aku tidak tahu apalgi dengan latar belakang
atau kehidupan pribadinya. Hari demi hari terus berlalu namun wajah dia belum
pernah sekalipun aku lihat semenjak kejadian itu, Itu membuat rasa penasaran ku
sudah sampai di puncak. “ya Tuhan berikan petunjukmu” dalam hatiku.
Tentang wanita itu, aku pun menceritakannya
kepada David. Salah satu teman kelas ku, dengan harapan ada solusi dari dia. Dia
mendengarkan dengan seksama tentang semua kejadian yang kualami tentang wanita
itu. setelah lama bercakap dia pun memberikan saran untuk mengecek wanita itu
di daftar murid Sekolah di bagian Akademik.
“bagaimana aku bisa mengecek wanita
itu, sedangkan namanya saja aku tidak tahu?” tanya ku.
“Kamu kan mengetahui wajah dia, kamu
bisa mengecek wajah dia di daftar siswa sekolah kita di akadmik. Kamu bisa
meminta itu sama petugas disana” jawab dia.
“Tapi siswa kita kan terlalu banyak vid!
Aku tidak mungkin mengeceknya satu persatu” jawab aku dengan nada yang sedikit
keras.
“Ya itu terserah kamu, itu cara-cara
satunya kamu mengetahui sosok wanita itu” jawab David dengan nada cuek.
Pulang kerumah. Aku langsung
menjatuhkan badan ke kasur tempat tidur ku. “ini benar-benar hari yang
melelahkan” gumam ku. Aku kembali teringat dengan saran yang diberikan David
kepadaku untuk mengecek daftar siswa sekolah. Setelah kupikir-pikir, itu ada
betulnya juga, dari pada aku mati penasaran karena tidak mendapatkan kejelasan
tentang wanita tersebut, lebih baik aku mencarinya. Walaupun itu hal yang
sangat melelahkan karena aku harus menatap satu persatu dari sekitaran 1250
siswa Sekolah. Tapi tak apa, aku akan mendapatkan hasil dari usaha yang
kulakukan. Ini juga akan membuat misteri dan rasa penasaran ku terhadap wanita
itu terpecehkan.
Esok nya, aku mulai mengunjungi
bagian akademik sekolah. Aku meminta izin kepada petugas untuk melihat daftar
siswa di komputer sekolah. Awalnya aku mendapatkan penolakan dan tidak diberi
izin menggunakan komouter. Namun, setelah berusaha meyakinkan dan dengan
sedikit merengek kepada petugas, akhirnya komputer itu diberikan. Dengan syarat
aku harus bertanggung jawab ketika terjadi hal-hal buruk. ‘Horeeeee” teriakku
sambilan mengiyakan perkataan petugas. Aku kegirangan karena berhasil meminjam
komputer. Langsung kuhidupkan komputer dan mulai melihat daftar siswa sekolah.
Berharap wanita itu dapat kutemukan.
30 menit telah berlalu, Aku telah
lelah melihat layar monitor namun tiada hasil. Masih ada sekitara 300-san siswa
lagi yang masih di deretan bawah. Awalnya, aku merasa pesimis dan ingin
mengentikan pencarian itu. Namun setelah kupikir-pikir ulang tidak salah nya
aku melanjutkan pencarian itu. dengan muka yang sedikit cemberut, kucari dan
terus kucari wanita yang satu minggu terakhir ini menggangu ketenangan hidupku.
Dan akhirnya aku terkejut melihat sosok perempuan diurutan 982 terlihat mirip
dengan wanita yang kucari. Kulihat lebih dalam foto tersebut untuk memastikan
kebenaran ini, kebenaran dan kepastian yang ku tunggu-tunggu dan akhirnya aku
yakin bahwa dia wanita yang kucari, wanita yang selama 1 minggu terakhir ini
mengantui pikira ku. Sentak aku langsung membuka profil itu untuk melihat
biodatanya. Aku pun secara detail melihat tiap-tiap point biodatanya dengan
seksama.
***
Hujan lebat sore itu membuat seluruh
tubuh ku Basah kuyub. Kuparkirkan motorku di bagasi rumah dengan cepat. Hawa
dingin ini mulai menusuk kedalam tulang-tulangku. “gak biasanya hari ini hujan,
padahal kemarin cuaca cukup panas”. Bisik ku. Bergegas ku tinggalkan bagasi
menuju kamar untuk mengganti baju yang sudah kuyub. Selepas itu, mengingat
hujan turun belum pirang, aku teringat jika minum kopi adalah hal terbaik yang
bisa aku lalukan dalam keadaan seperti ini. Segera ku siapkan kopi dan selepas
itu menuju ke kamar melihat hujan jatuh lewat dibalik jendela kamar sambil di
temani Kopi.
Ya. Aku mulai lega. Akhirnya, wanita
yang selama ini membuat ku penasaran dan menjadi misteri akhirnya ku ketahui.
Dialah Keumala salah satu siswi sekolah ku. wanita misteri yang satu minggu
terakhir begitu senang menyita waktu ku dalam memikirkanya. Didalam biodata
yang kubaca kemarin, dia salah satu siswi kelas 12 tepat nya Ipa 1. Tapi aku
sedikit bingung kenapa dalam satu minggu terakhir aku tidak pernah melihat dia,
padahal jarak kelas kami jelas dapat dikatakan dekat, karena aku sendiri siswa 12
Ipa 4. Logikanya, aku sudah pasti akan melihat wajah dia dalam keseharian di
sekolah. Namun ini malah sebaliknya. Apa yang sebenarnya terjadi?. Rasa
penasaran itu aku tutup dengan meneguk kopi terakhir dan kulihat hujan pun
mulai reda, segera kubereskan semuanya,
lalu beranjak istirahat malam.
Matahari mulai menampakkan sinarnya,
jam dinding pun sudah menunjukan pukul setengah 8, segera kubergegas
mempersiapkan diri berangkat kesekolah agar tidak telat. 20 menit aku memacu
motor dan akhirnya sampai disekolah. Dikelas aku langsung nyamperin David. Hari
ini akan ada banyak hal-hal yang ingin kusampaikan pada nya.
“Vid, akhirnya aku udah tau siapa
cewek itu vid!!” kata ku mengejutkannya.
“Astagaa. Aku pikir setan dari mana.
Bikin orang jantungan aja” nadanya kesal
“Berhasilkan saran yg aku kasih, aku
bilang juga apa, David gitu loohh” sambungan dengan nada sombong.
“Iya iya, kamu emang hebat.
Makasihhhh” Lanjut ku.
“Tapi ada hal yang buat aku bingung
vid, pas aku lihat biodata dia, dia itu anak kelas 12 ipa 1, tapi kok aku
jarang lihat ya. Namanya Keumala Vid” Jawab ku lagi.
“aku mana tau, cari aja ndiri”
pungkas David
“bantuin napa vid, itung-itung
pahala vid, hehehe” kataku
“kamu cari dikelas Ipa 1 yang
namanya Vina, dia temen aku, orangnya tinggi, terus putih, dan rambutnya
sebahu, biasanya rambutnya diikat. Ntar bilang aja kamu temen ku. cari aja
informasi dari dia” David lagi.
“Vina? Emm oke oke vid! Makasih
yee..” Ucap ku nada kegirangan.
“Iya Sama-sama” tutup David
Atas saran David, pulang sekolah aku
mulai mencari namanya vina di kelas 12 ipa 1, moga aja ketemu terus dapat
informasi dari dia. Mulai kulihat ciri-ciri fisik yang diberikan David yang
namanya Vina. Setelah lama mencari, akirnya aku ketemu dia didepan kelas baru
keluar. Terus aku samperin dan nanya terlebih dahuku dia betul Vina apa bukan.
“Eh kamu Vina kan?” Tanya ku.
“Iya, emang ada perlu apa?” jawabnya
agak judes.
“Nggaa, aku mau nanya sesuatu tentang
salah satu teman kelas kamu. Keumala” jawab ku lagi.
“Keumala? Dia sahabat aku. Emang ada
perlu apa sama dia? Dan dari mana tau dia?” jawaban Vina lagi.
Setelah lama bercakap-cakap panjang
lebar bilang ini itu dengan Vina, akhirnya Vina tau dan mau bantu aku beritahu
tentang pribadi Keumala. Dan dia minta aku ceritain apa yang terjadi
sebenarnya.
“Jadi gini, kira-kira satu bulan
yang lalu tepat ketika acara ulangtahun salah satu siswa sekolah kita, jadi
semua murid diundang, maklum, anak pengusaha minyak terkemuka. Jadi acaranya
gede banget dan banyak tamu undangan dari keluarga konglomerat di indonesia.
Semua anak-anak pengusaha menghadirinya. Dan aku sama Kemala adalah dua orang
yang kebetulan menerima undangan itu, saat itu aku belum kenal siapa kemala.
Sampai, saat aku jalan, tanpa sengaja aku menginjak sebuah Bola kecil yang aku
duga itu salah satu pernak-pernik perayaan ulang tahun. Lalu aku jatuh dan
kepala ku menghantam salah satu meja kue. Orang orang yg melihatnya bukannya
membantu tapi malah menertwakan, hal tersebut sentak membuatku malu dihadapan
para undangan lain. Tapi ada salah satu cewek saat itu yang mau bantuin dan
obatin kepala aku yg keluar sedikit darah. Dengan kepala terbentur jelas
membuat mata ku agak remang-remang dan tidak terlalu melihat siapa sosok wanita
yang telah membantuku. Hanya terliahat wajah putih dan rambut panjang tergerai
saat itu, dan aku tidak lupa akan sosok itu, meski wajahnya tanpak
remang-remang saat malam itu. Rudi teman ku yang ketika kejadian tidak berada
ditempat terkejut melihat ku dan akhirnya membawa pulang kun kerumah. Sampai
rawat rumah selama hampir satu minggu. Peristiwa itu membuat hari-hari ku
setelah nya menjadi berantakan, bagiku itu sangat memalukan. Dan aku cukup
sulit melupakannya”. Cerita panjang ku kepada Vina.
“ ooooo gitu” jawab Vina simpel.
“lo, kok Cuma Ooo, udah capek-capek
dijelasin.” Jawab ku sedikit marah
“Dan aku ingin bertemu Keumala Vina,
wanita yang telah menolong malam itu” lanjutku.
“Kumala... Keumala menderita
penyakit Kanker Otak, penyakit itu udah lama menyerang dia, sekarang udah masuk
stadium akhir, dan dokter bilang dia gak bakalan lama lagi bertahan hidup, dan
kenapa selama ini dia jarang nampak kesekolah?, karena dia sedang dirawat
disalah satu rumah sakit di kota ini” jelas Vina
Penjelasan
Vina sontak membuat sekujur tubuh ku melemas, membuat seluruh tubuh ku tidak
dapat bergerak. Penjelasan yang diberikan oleh Vina seperti disetrum oleh listrik
bertengangan tinggi. Aku benar-benar Shock. Tak terasa Air mata ku mulai
mengalir, membasai pipi dan wajah yang awalnya begitu semangat mendengar kabar
tentang Keumala. Wanita yang selama ini begitu kucari, wanita yang selama ini
sangat misterius keberadaannya. Sungguh, aku tidak dapat menahan semua ini.
Marah, kesal, sedih semua bercampur menjadi satu.
Akupun meminta Vina untuk
mengantarkan ku ke rumah sakit yang merawat Keumala. Ku pacu motor ku hingga
kecepatan tinggi, tak sabar rasanya sampai
ke rumah sakit untuk melihat kondisi Keumala bagaimana. Sampain disana,
Vina langsung menuntun ku kamar yang merawat Keumala sakit. Aku melihat banyak
orang dan dokter yang berdiri disamping Keumala, kulihat wajah Keumala begitu
bersahaja, dia tampak seperti orang tidak merasakan penyakit apapun. Aku pun
menghampiri Keumala yang tidak sadar kembali menumpahkan air mataku. “Kamu
kenapa gak bilang sama aku kalo kamu lagi sakit, terus kenapa kamu juga menghindar
ketika aku ingin menyapamu? Dan aku tau kalo kamu yang pernah nolongin aku.”
Tanya dan jelas ku dengan suara yang lirih. “Aku gamau kamu tau tentang semua
ini, biar saja ku yang merasakannya” jawab Keumala mengeluarkan air mata.
Setelah lama berdialog dengan Keumala, Keumala tidak dapat menahan emosi
kesedihan yang ada dalam hatinya, sampai terakhir ia mengatakan “Jangan sedih”
kepadaku dan memberikan sebuah buku nya padaku.
Suasana kamar pun hening seketika
tanpa ada suara apapun, Keumala pun mengehembuskan nafas terakhir di rumah
sakit, dengan senyum manis terakhir diwajahnya dan meninggalkan satu buah Buku
yang dibuat dan diberikan kepada orang yang dituju. Itu adalah pertemuan
terakhir Zafran dengan Keumala setelah sekian lama proses mencari. Tiada lagi
rasa penasaran di dalam hati zafran, yang tinggal hanyalah rasa kesedihan yang
di alami Zafran. Semua Penderitaan yang selama ini Keumala rasakan akhirnya
berakhir. Dan Zafran yang dalam pencarian Keumala, secara tidak sadar mulai tertanam benih-benih
cinta terhadap Keumala hingga akhirnya dipertemukan. Dan juga sebenarnya ketika
Zafran masih dirawat dirumah, Keumala juga sering menjenguk zafran dan ini
diketahui oleh sahabat nya Vina. Lalu kenapa Vina seolah tidak mengenal Zafran
ketika bertemu? Dan tentang Isi buku yang diberikan oleh Keumala kepada zafran
sesungguhnya hanya zafran yang tau tentang semua itu, tidak ada yang mengetahui
akan Rahasia itu.
****
0 komentar:
Posting Komentar