Dibalik jendela kaca kelas, kuterus memperhatikan seorang gadis yang
begitu ku kukagumi selama ini, yang begitu kusukai, dan dia yang membuat ku
tergila gila kepadanya…
jarak kelas kami yang tidak begitu
jauh, membuat lebih banyak waktu ku untuk melihat dan mempehatikan dia dari jauh,
ingin sekali ku bertatap muka dengan nya, bercakap cakap meskipun hanya sebatas
teman, tapi apalah daya diriku, kebesaran cintaku kepadanya menutupi semua
keberanian ku untuk mendekati nya.
Dialah RT, begitulah ku menyebut dia,
sosok yang tidak cantik, tidak tenar, tidak popular disekolah, tapi sudah
berhasil membuat ku jatuh hati kepdanya. Benar kata mereka, suatu saat kita
akan menyerah ketika kita jatuh cinta tanpa alasan.
RT, bayangan mu tidak luput dari
ingatan ku, senyum indah mu, suara dan semua tentang dirimu selalu mengantui
setiap malam-malam ku, selalu menemani setiap mimpi-mimpi ku. Kau adalah wanita pertama yang aku kagumi se
fanatik ini, tak penting kau tidak mengenal ku, tak penting kau tidak
mengetahui ku, yang aku tahu kau tetap menjadi bidadari disetiap angan dan
mimpi-mimpiku.
Seiring berjalan nya waktu,
terkadang aku berfikir, apakah aku jatuh cinta kepada orang yang salah? jatuh
cinta kepada orang yang sama sekali tidak mengenali ku, jangankan wajah ku, nama
ku saja dia tidak tahu, dan aku pun tersadar bahwa semua ini kesalahan ku yang
tidak dapat mengendalikan perasaan ku sampai sebesar ini.
Dan saat-saat terindah adalah saat
ketika ku terus memperhatikan dia, memandang nya dari kejauhan, tak peduli walaupun
sedang upacara bendera berlangsung, tetap saja mata ku tertuju kepada wanita
yang berdiri di barisan paling depan. “Tuhan bisakah waktu ini berhenti berajalan?
Bisakah bumi ini berhenti berputar? Biarkan aku agar bisa menatapnya dengan
leluasa, menatapnya dalam waktu yang sangat lama. Tuhan biarkanlah dia agar
dapat mengerti perasaan ku...” inilah yang selalu terucap dalam hati ku yang
gundah.
Berbicara dengan nya adalah keinginan ku
yang paling besar, meskipun hanya sesaat, itupun sudah lebih dari cukup buat
ku. Mungkin aku harus punya keberanian lebih untuk mendekati dan bercengkrama
dengan nya.
Aku berharap suatu saat nanti dia yang ku
kagumi selama ini tahu perasaan ku yang sebenar nya, ketulusan mencintainya dan
ketulusan menyayangi nya. walaupun itu cuman sebatas mimi dan angan ku, mungkin
sampai selesai kutulis semua cerita ku, ataupun sampai tangan ku tak sanggup lagi untuk menulis, aku
akan tetap menjadi PENGAGUM RAHASIA nya.
*END*
0 komentar:
Posting Komentar